
al-Albani merendahkan al-Imam as-Suyuthi rahimahullaah dengan sebuah kalimat “يجعجع” (Yuja’ji’u). Di dalam kamus al-Munawir, disebutkan bahwa arti Yuja’ji’u adalah suara unta yang sedang berkumpul.
Mari kita lihat fakta ini di dalam buku
karya al-Albani yang berjudul as-Silsilat adh-Dha’ifah jilid 4 halaman
189 (kitab ini dapat didownload di perpustakaan digital milik wahhabi http://waqfeya.net/book.php?bid=505),
dan setelah anda download yang jilid 4 silakan buka halaman 189, disitu
akan tertera kalimat seperti berikut (perhatikan yang bergaris merah):

Kami tulis ulang kalimat yang bergaris bawah warna merah:
وجعجع حوله السيوطي في اللالي
“Dan as-Suyuthi bersuara seperti unta yang sedang berkumpul di sekitarnya di dalam al-Laali”
Apakah layak seorang imam sekelas as-Suyuthi rahimahullaah direndahkan dengan perkataan tak berakhlaq seperti ini????
Masih ada lagi, di dalam bukunya yang
lain, yaitu as-Silsilat adh-dhaifah jilid 3 halaman 479, al-Albani juga
merendahkan lagi al-Imam as-Suyuthi rahimahullah. Beliau al-Imaam
as-Suyuthi rahimahullaah dikatakan sebagai “Seseorang yang tidak punya rasa malu” oleh al-Albani.
Mari kita lihat fakta ini, bagi anda yang
ingin membuktikan apakah ini fakta atau fitnah, silakan anda buka kitab
as-Silsilat adh-Dha’ifah jilid 3 halaman 479 (kitab ini dapat di
download di http://waqfeya.net/book.php?bid=505 dan silakan pilih yang jilid 3), disitu tercantum (perhatikan kalimat yang bergaris bawah warna merah):

Arti dari kalimat yang bergaris bawah:
Aku (al-Albani) katakan: “Sungguh mengherankan as-Suyuthi ini, dia tidak punya rasa malu menyertakan hadits buruk seperti ini di dalam kitabnya al-Jami’ as-Shaghir”
Setelah melihat fakta diatas, pasti
timbul sebuah pertanyaan, apakah demikian akhlaq seseorang yang dianggap
sebagai “Muhaddits” ????
Apabila beliau adalah benar-benar
muhaddits (seperti yang diklaim para pengikutnya), tentunya akan sangat
berhati-hati di dalam hal ini dan tidak akan merendahkan ulama lain.
Namun, dikarenakan fakta yang ada menunjukkan hal-hal yang sebaliknya,
beliau disamping merendahkan ulama’ lain, beliau juga sering salah dan
kontradiktif di dalam menetapkan status hadits, maka apakah layak
dirinya dipercaya di dalam mentashhih dan mentadh’if hadits-hadits Nabi
Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wa sallam?
Berkaitan dengan tindakan caci-maki yang
dilakukan al-Albani terhadap ulama’ lainnya, kami ada pertanyaan: Apakah
ada di antara para Muhaddits yang mu’tabar dan diakui keilmuannya
seperti al-Imaam al-Bukhari, imam Muslim, imam Ahmad, imam an-Nasa’i,
imam at-Tirmidzi dan lain-lain yang melakukan tindakan caci-maki kepada
ulama’ lain????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar