Laman

Jumat, 08 Juni 2012

MENGGUGAT TAHLILAN

Suatu malam selepas memimpin TAHLILAN KEMATIAN, Oemar Bakri didebat seorang mahasiswa dari kota yang sedangKuliah Kerja Nyata di kampungnya.Mahasiswa ini mempertanyakan keabsahan ritual Tahlilan Kematian yang menurut keyakinannya adalah amaliyah sia-sia dan bid’ah yang tidak dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Mahasiswa : “Menurut saya ritual Tahlilan Kematian itu perbuatan sia-sia dan bid’ah.” Oemar Bakri ; “Apa alasannya?” Mahsiswa : “Karena orang mati sudah tidak lagi bisa menerima manfaat apa pun dari orang hidup.” Oemar Bakri ; “Benarkah?” Mahasiswa : “Ya, apalagi amaliyah tersebut tidak pernah dicontohkan oleh Rosulullah SAW.” Oemar Bakri ; “Kamu pernah jumpa Rosulullah?” Mahasiswa : “Belum, tapi beliau bersabda bahwa yang akan tetap mengalir pahalanya kepada si mayit itu cuma tiga ; 1) Sedekah Jariah, 2) Ilmu yang bermanfaat, dan 3) Anak saleh yang mendoakannya.” Oemar Bakri ; “Jadi dengan dalil hadits yang Anda sebutkan tadi sia-sialah TAHLILAN yang berisi ; Tilawah Qur’an, Dzikir, Sholawat, dan Do’a yang baru saja berlangsung?” Mahasiswa : “Tepat sekali. Makanya tinggalkanlah amal tidak berguna ini segera karena hanya akan mendatangkan murka Allah!” Oemar Bakri ; Masa sih? Anda salah, deh. Mahasiswa : “Salah apanya? Ini sudah sesuai dalil nash yang shohih, kok.” Oemar Bakri ; “Anda salah! Sudah bertahun-tahun saya memimpin ritual TAHLILAN KEMATIAN dan saya kirimkan pahalanya kepada si mayit, namun sampai hari ini belum ada yang dikembalikan lagipahala tersebut karena salah alamat. Ini berarti pahala TAHLILAN yang biasa kami lakukan sudah sesuai prosedur dan sampai ke alamat yang dituju.Kalau tidak percaya, tanya saja sama Allah. Masa Dia tidak tahu alamat hamba-Nya di alam kubur.” Mahasiswa : “………..????

Tidak ada komentar: